Dalam kehdupan ini manusia tidak luput dari berbagai
cobaan. Cobaan diberikan bertujuan untuk menguji kemampuan seseorang dalam
menghadapinya. Masalah yang kita dapat biasanya tidak akan melampaui batas
kemampuan kita. Jika menurutmu cobaan yang sedang dihadapi sangatlah besar dan
berlebihan sehingga tidak mungkin untuk dapat diselesaikan, ingatlah lagi bahwa
Allah tidak akan memberikan suatu ujian melebihi kemampuan seorang hambanya. Lagipula,
sesudah ada kesulitan pasti ada kemudahan.
Berikut adalah cara saya menghadapi cobaan:
1.
Menerima cobaan
Berusaha menerima cobaan
akan membuat masalah yang sedang dihadapi menjadi lebih ringan. Dengan begitu
kita akan berusaha untuk menyelesaikannya meski dengan sedikit-sedikit keluhan.
2.
Meyakini bahwa ada
hikmah dibalik setiap cobaan
Masalah datang bukan karena
secara sengaja, melainkan untuk menguji kemampuan kita bagaimana cara menghadapinya.
Yakinlah bahwa setiap masalah yang kita dapat tersebut terdapat hikmah atau
pelajaran dibaliknya. Bias jadi itu akan membuat diri kita semakin dekat dengan
Tuhan dan menjadikan diri kita semakin kuat. Serta mampu menghadapi masalah-masalah
selanjutnya yang leih berat lagi.
3.
Sabar
Sabar menjadi salah satu
kunci yang paling penting dalam menghadapi masalah. Sabar itu sendiri adalah
sikap menahan diri atau bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh atau
menyesalkan segala sesuatu. Setiap cobaan yang dihadapi dengan kesabaran maka
akan berakhir dengan hati yang ikhlas. Bersabar ketika menghadapi cobaan
hukumnya wajib, dan seseorang yang tidak bersabar ketika itu akan terjerumus
dalam dosa. Dan sabar adalah tingkatan yang paling minimal yang dimiliki oleh
seorang Muslim ketika menghadapi cobaan. Adapun tingkatan yang lebih tinggi
dari sabar, hukumnya sunnah dan lebih afdhal (utama).
4.
Ikhlas
Ikhlas adalah suatu
aktifitas rohani (baca:hati) yang menghendaki keridhaan Allah dengan suatu
amal, membersihkannya dari segala noda individual maupun duniawi. Tidak ada
yang melatarbelakangi suatu amal kecuali karena Allah dan demi hari akhirat.
Tidak ada noda yang mencampuri suatu amal apapun. Termasuk dengan ikhlas dalam
menghadapi cobaan, artinya menyerahkan segalanya kepada Allah. Hasil akhir
bergantung pada Allah.
5.
Syukur
Ini adalah tingkatan
tertinggi dan yang paling utama dalam menghadapi cobaan. Karena ia bisa
bersyukur atas musibah yang menimpanya. Oleh karena itu, ia bisa menjadi hamba
Allah yang penuh rasa syukur ketika ia melihat masih banyak orang lain yang
lebih berat musibahnya dibandingkan dirinya. Musibah dalam hal dunia lebih
ringan dibandingkan musibah dalam hal agama, karena adzab di dunia lebih ringan
dibandingkan adzab di akhirat.
Pada
hakikatnya, musibah adalah penghapus dosa dan akan menjadi tambahan kebaikan di
sisi Allah tatkala ia menjadi hamba yang bersyukur. Demikianlah tingkatan sikap
menghadapi cobaan, kita berharap bisa digolongkan minimal sebagai orang
bersabar, tatkala tertimpa musibah, dan berusaha semaksimal mungkin menjadi
orang yang ridha dan bersyukur tatkala tertimpa musibah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar