12.27.2017

SIKAP HIDUP DALAM HADAPI COBAAN

Dalam kehdupan ini manusia tidak luput dari berbagai cobaan. Cobaan diberikan bertujuan untuk menguji kemampuan seseorang dalam menghadapinya. Masalah yang kita dapat biasanya tidak akan melampaui batas kemampuan kita. Jika menurutmu cobaan yang sedang dihadapi sangatlah besar dan berlebihan sehingga tidak mungkin untuk dapat diselesaikan, ingatlah lagi bahwa Allah tidak akan memberikan suatu ujian melebihi kemampuan seorang hambanya. Lagipula, sesudah ada kesulitan pasti ada kemudahan.
Berikut adalah cara saya menghadapi cobaan:

1.   Menerima cobaan
Berusaha menerima cobaan akan membuat masalah yang sedang dihadapi menjadi lebih ringan. Dengan begitu kita akan berusaha untuk menyelesaikannya meski dengan sedikit-sedikit keluhan.

2.   Meyakini bahwa ada hikmah dibalik setiap cobaan
Masalah datang bukan karena secara sengaja, melainkan untuk menguji kemampuan kita bagaimana cara menghadapinya. Yakinlah bahwa setiap masalah yang kita dapat tersebut terdapat hikmah atau pelajaran dibaliknya. Bias jadi itu akan membuat diri kita semakin dekat dengan Tuhan dan menjadikan diri kita semakin kuat. Serta mampu menghadapi masalah-masalah selanjutnya yang leih berat lagi.

3.   Sabar
Sabar menjadi salah satu kunci yang paling penting dalam menghadapi masalah. Sabar itu sendiri adalah sikap menahan diri atau bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh atau menyesalkan segala sesuatu. Setiap cobaan yang dihadapi dengan kesabaran maka akan berakhir dengan hati yang ikhlas. Bersabar ketika menghadapi cobaan hukumnya wajib, dan seseorang yang tidak bersabar ketika itu akan terjerumus dalam dosa. Dan sabar adalah tingkatan yang paling minimal yang dimiliki oleh seorang Muslim ketika menghadapi cobaan. Adapun tingkatan yang lebih tinggi dari sabar, hukumnya sunnah dan lebih afdhal (utama).

4.   Ikhlas
Ikhlas adalah suatu aktifitas rohani (baca:hati) yang menghendaki keridhaan Allah dengan suatu amal, membersihkannya dari segala noda individual maupun duniawi. Tidak ada yang melatarbelakangi suatu amal kecuali karena Allah dan demi hari akhirat. Tidak ada noda yang mencampuri suatu amal apapun. Termasuk dengan ikhlas dalam menghadapi cobaan, artinya menyerahkan segalanya kepada Allah. Hasil akhir bergantung pada Allah.

5.   Syukur
Ini adalah tingkatan tertinggi dan yang paling utama dalam menghadapi cobaan. Karena ia bisa bersyukur atas musibah yang menimpanya. Oleh karena itu, ia bisa menjadi hamba Allah yang penuh rasa syukur ketika ia melihat masih banyak orang lain yang lebih berat musibahnya dibandingkan dirinya. Musibah dalam hal dunia lebih ringan dibandingkan musibah dalam hal agama, karena adzab di dunia lebih ringan dibandingkan adzab di akhirat.


Pada hakikatnya, musibah adalah penghapus dosa dan akan menjadi tambahan kebaikan di sisi Allah tatkala ia menjadi hamba yang bersyukur. Demikianlah tingkatan sikap menghadapi cobaan, kita berharap bisa digolongkan minimal sebagai orang bersabar, tatkala tertimpa musibah, dan berusaha semaksimal mungkin menjadi orang yang ridha dan bersyukur tatkala tertimpa musibah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar